Pemberdayaan Stakeholders di Sekolah

Bookmark and Share
    Pemberdayaan berasal dari kata daya yang berarti kekuatan atau memiliki kekuatan (Kamus Indonesia). Pemberdayaan artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai daya atau mempunyai kekuatan. Pemberdayaan dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari kata empowerment dalam bahasa Inggris. Pemberdayaan sebagai terjemahan dari empowerment menurut Reverso Dictionary adalah proses memberikan kekuasaan dan status kepada seseorang atau sekelompok orang dalam situasi tertentu. Sedangkan menurut Merriam Webster dalam Oxford Dictionary, empowerment mengandung tiga pengertian yaitu seseorang yang dipercayakan, yang memiliki saham di perusahaan dan orang yang terlibat atau dipengaruhi oleh suatu tindakan. Pemberdayaan adalah proses untuk menggali dan memanfaatkan potensi sumberdaya agar berfungsi secara optimal (Depdiknas, 2002:5).
    Stakeholders menurut Merriam-Webster dictionary memiliki dua makna, makna yang pertama seseorang yang dipercayakan sepenuhnya. Makna yang kedua orang yang terlibat atau dipengaruhi oleh suatu tindakan. Menurut Hatry (dalam Rosyada, 2004:276) stakeholders adalah salah satu kategori masyarakat sekolah, yang merupakan unsur-unsur sekolah yang jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka proses persekolahan tersebut menjadi terganggu. Definisi ini lebih diperjelas dalam Kamus Manajemen Mutu, stakeholders adalah kelompok atau individu di dalam atau luar organisasi yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi oleh pencapaian misi, tujuan dan strategi organisasi biasanya terdiri atas pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemerintah dan peraturannya.
    Dalam konteks sekolah, stakeholders adalah masyarakat sekolah yang merupakan warga atau individu yang berada di sekolah dan di sekitar sekolah yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung terhadap manajemen sekolah, memiliki kesadaran sosial dan mempunyai pengaruh terhadap sekolah. Stakeholders adalah segenap komponen terkait yang memiliki hak serta kewajiban yang sama dalam merencanakan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap program pendidikan. (Sagala). Secara umum istilah stakeholders diartikan sebagai pemangku kepentingan. 
   Pemberdayaan erat kaitannya dengan peningkatan partisipasi stakeholders, keduanya berjalan bersama-sama. Peningkatan partisipasi akan ada jika ada lembaga yang memberdayakan stakeholders. Peningkatan partisipasi stakeholders merupakan salah satu cara untuk memajukan sekolah. Dalam Depdiknas, (2006:13) dinyatakan tujuan utama peningkatan partisipasi adalah untuk : 1. Meningkatkan dedikasi/kontribusi stakeholders terhadap penyelenggaraan pendidikandi sekolah,baik dalam bentuk jasa (pemikiran/intelektualitas, ketrampilan), moral, finansial, dan material/barang. 2. Memberdayakan kemampuan yang ada pada stakeholders bagi pendidikanuntuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 3. Meningkatkan peran stakeholders dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, baik sebagai advisor, supporter, mediator, controller, resource linker, and education provider. 4. Menjamin agar setiap keputusan dan kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan aspirasi stakeholders dan menjadikan aspirasi stakeholders sebagai panglima bagi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Keberhasilan peningkatan partisipasi dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut (Depdiknas, 2006:13): 1. Kontribusi/dedikasi stakeholders meningkat dalam hal jasa (pemikiran, ketrampilan), finansial, moral, dam material/barang. 2. Meningkatnya kepercayaan stakeholders kepada sekolah, terutama menyangkut kewibawaan dan kebersihan. 3. Meningkatnya tanggung jawab stakeholders terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. 4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas masukan (kritik dan saran) untuk peningkatan mutu pendidikan. 5. Meningkatnya kepedulian stakeholders terhadap setiap langkah yang dilakukan oleh sekolah untuk peningkatan mutu. 6. Keputusan-keputusan yang dubuat oleh sekolah benar-benar mengekspresikan aspirasi dan pendapat stakeholders dan mampui meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam tulisan ini pengertian pemberdayaan stakeholders dimaknai sebagai proses menggali semua sumber daya yang ada pada masyarakat sekolah atau stakeholders dengan cara memberikan kekuasaan kepada stakeholders untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab kemudian bertindak sesuai keputusan tersebut untuk peningkatan mutu dalam penyelenggaraan pendidikan.
    Konsep pemberdayaan telah digunakan dalam bebagai aspek kehidupan termasuk dalam pendidikan. Manajemen berbasis sekolah atau MBS adalah konsep pemberdayaan sekolah yang sejalan dengan paradigma desentralistik, yaitu memberdayakan peranan sekolah dan masyarakat dalam mendukung pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pemberian otonomi dan keluwesan-keluwesan kepada sekolah untuk mengambil keputusan dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah. 

    Konsep pemberdayaan telah dilaksanakan secara umum dalam kehidupan masyarakat Sulawesi Utara. Filosofi 'Torang samua basudara' yang telah mengakar pada setiap warga Sulawesi Utara, diwujudnyatakan dalam sikap dan tindakan yang saling peduli, saling menolong untuk kemajuan pendidikan terutama dalam membantu peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Sebagai contoh yang telah dilaksanakan adalah masyarakat membantu dalam pengawasan berjalannya sekolah, orang tua murid yang menyokong program sekolah bebas narkoba, masyarakat yang menyokong tahun disiplin kota Manado melalui pengawasan kedisiplinan terhadap anak-anak mereka, selain yang dijalankan oleh sekolah, dan masih banyak lagi. Untuk SMA Advent Klabat Manado, kepedulian stakeholders diantaranya adalah bantuan pembuatan lapangan basket oleh masyarakat 'tetangga sekolah' dan sokongan orang tua siswa dalam setiap kegiatan ekstra kurikuler melalui penyediaan sarana transportasi. Semua ini merupakan suatu bukti nyata ada rasa kebersamaan yang saling membantu karena torang samua basudara.

 Sumber:
 Dede Rosyada. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis. Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelengaraan Pendidikan. Jakarta: Kencana. 
Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
 Depdiknas. 2006. Panduan Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Ditjendikdasmen-DPSMP. Syaiful Sagala. 2005 Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Penerbit PT. Rakastra Samasta.
 Reverso Dictionary. http://dictionary.reverso.net/english-definition/empowerment
 www.merriam-webster.com/dictionary/stakeholder

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar