Ilmu kebal sepertinya adalah ilmu wajib yang dimiliki oleh para maling
atau perampok. Banyak benda benda yang dikatakan sakti menjadi tameng
bagi penjahat untuk melakukan aksinya, termasuk sesuatu yang tidak masuk
akal seperti menghilang alias tidak keliatan. Sahabat anehdidunia.com
benda benda bertuah yang seharusnya dipergunakan untuk menolong sesama,
disalahgunakan untuk melakukan kejahatan seperti membuat mereka kebal
dan tidak terlihat. Kendatipun demikian, Perampok ini tetap saja mampu
dilumpuhkan oleh polisi. Berikut jimat jimat yang dipakai penjahat supaya kebal dan tidak terlihat.
Jimat Besi Kuning Dan Uang Bertulis
DSahabat anehdidunia.com dalam menjalankan aksinya, kedua perampok yang
ditangkap warga Jambangan yakni Agus Purwanto, warga Sidotopo dan Budi
Hartono, warga Wonokusumo, selalu menggunakan jimat. Menurut pengakuan
mereka, jimat tersebut bisa membuat kebal. Jimat tersebut berupa kain yang berisi besi kuning dan dilingkarkan di perut sebagai sabuk. Sedang jimat lainnya berupa kertas yang dilipat-lipat dan uang kertas Rp 500 yang ditulisi huruf arab.
"Jimat yang kertas ini dimasukkan ke dalam dompet biar bisa kebal," aku
Agus Purwanto, setelah ditangkap oleh warga Jambangan, Rabu (2/4/2014).
Kapolsek Jambangan Dwi Gatot Priyono mengatakan, kedua tersangka bukan
tim yang selalu merampok secara bersamaan. "Dari pengakuan kedua
tersangka, Budi telah melakukan pencurian 15 kali. Sementara Agus
mengaku baru dua kali,". Bagaimanapun jimatnya selalu yang jahat akan
kalah.
Jimat Kain Kafan
Residivis kelas kakap Muhammad Ali Muhtarom, bersama rekan-rekannya
selalu melakukan aksinya dengan kekerasan. Senjata yang digunakan berupa
parang, celurit dan tidak ketinggalan, sebuah jimat yang dibuat dari kain kafan.
Kain mori atau kain kafan itu penuh dengan tulisan Arab, berbau harum
minyak wangi yang semerbak. Setiap aksi, Muhtarom membelitkan ke
tubuhnya. Sehari-hari Tahrom sebagai penjual bakso dengan sepeda motor.
Saat berjualan, dia memanfaatkan untuk survei yang akan menjadi sasaran
aksinya. Jualan bakso hanya menjadi kedok agar tidak terlihat
pengangguran.
Pengakuannya, pelaku mendapat bagian untuk mengendarai kendaraan bersama
dua orang lainnya. Dia juga bagian membekap korban, sebelum diikat oleh
sang teman yang masih buron. Tahrom yang merupakan warga Kedok,
Sumbergong, Kecamatan Turen itu mengaku saat melakukan aksi pertamanya
tidak mendapatkan hasil curian yang diharapkan. Karena sasaran yang
menurutnya kaya dengan perhiasan emas yang dikenakannya, ternyata hanya
perhiasan emas palsu. Dia baru mengetahui emas itu palsu, setelah
membawanya ke Pasar Kapanjen, Kabupaten Malang. Aksi yang dilakukan di
Sumbermanjing pada 2009 mengantarkannya vonis penjara 1 tahun penjara.
Selain perampokan, Tahrom juga pernah melakukan aksi penjambretan dengan
modus memotong tas korban dengan silet. Dia juga dua kali membegal
motor dengan menggunakan kekerasan. Kini Tahrom atas aksi kejahatan
perampokan, begal dan pencurian, akan dijerat dengan pasal 365, 363,
362. Ancaman hukuman yang akan diterima 9 tahun penjara.
Jimat Gesper
Klewang yang bernama asli Mardirianto bukanlah penjahat sembarang.
Sebelum ditangkap polisi beberapa waktu lalu, rupanya kakek tua
berkuncir dua ini baru saja memerkosa seorang Anak Baru Gede (ABG).
Perbuatan biadabnya itu dilakukan bersama bawahannya yang disebut
sebagai panglima. Aksi tak berperikemanusiaan itu dilakukan Klewang di
hadapan ratusan anggota geng motor binaannya hingga korban mengalami
trauma berat.
Sebagai penjahat kelas kakap, Klewang menjaga tubuhnya dengan jimat.
Dengan jimat berupa gesper dan di dompet berupa tulisan yang dibungkus
kain putih, Klewang menjadi kebal terhadap senjata dan susah ditangkap.
Tapi kali ini, ilmu hitam yang dimiliki Klewang kalah saat jajaran
aparat Kepolisian Resort Kota Pekanbaru berhasil menangkap dan meringkus
si raja geng motor. Akibat serangkaian tindakan kriminalnya, Klewang
dikenakan pasal berlapis yakni Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan, Pasal
362 KUHP tentang pencurian dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan,
maupun UU Perlindungan Anak.
Keris Dan Cincin
Salah satu perampok yang dikenal licin oleh polisi adalah Edi Palembang
yang tewas saat ditangkap karena melakukan perlawanan di kawasan
Srengseng Sawah Balong Kelurahan Srengseng Kecamatan Kembangan, Jakarta
Barat, Senin (1/12) sekitar pukul 04.00 wib. Menurut berita, sebelum
ditangkap cincin yang biasa dipakai EP diambil oleh seorang wanita yang
merayunya. Setelah wanita itu pergi dengan alasan ke toilet, EP bersama
dua temannya meninggalkan lokasi tempat dia makan.
Edi Palembang sudah 3 kali ditangkap namun lolos meski beberapa kali
diberondong peluru. Perampok yang dikenal licin ini, kerap membawa
cincin dan keris yang dipercayai bisa membuatnya kebal dan bisa
menghilang dari pandangan mata petugas. Setelah cincin Edi dibawa oleh
wanita tersebut, Edi merasa curiga lalu meninggalkan lokasi tempat dia
makan. Saat meninggalkan lokasi itulah Edi langsung disergap sekitar 16
personel gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru dengan berkoordinasi
bersama Polda Metro Jaya. "Saat akan disergap, Edi melepaskan tembakan
ke arah anggota, lalu anggota membalas tembakan hingga akhirnya dia
terjatuh akibat terkena tembakan dan akhirnya meninggal dunia."
Ilmu kebal atau ilmu menghilang yang berasal dari kekuatan jimat atau
apapun itu, adalah suatu kelebihan yang bisa dimiliki oleh manusia.
Namun hendaknya pergunakan kelebihan itu untuk membantu orang yang
membutuhkan, bukan malah mencelakakan sesama.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar