Model Pembelajaran Konvensional

Bookmark and Share

Model pembelajaran konvensional merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan kepada sejumlah pendengar. Kegiatan ini berpusat pada penceramah dan komunikasi yang searah. Pada model pembelajaran konvensional, siswa belajar lebih banyak mendengarkan penjelasan guru di depan kelas dan melaksanakan tugas jika guru memberikan latihan soal-soal kepada siswa. Sistem konvensional merupakan sebuah sistem pengajaran yang biasa dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Model pembelajaran konvensional adalah interaksi antara guru dan siswa dalam proses pengajaran dipandang sebagai yang mengetahui sesuatu apapun. Walaupun model ini kelihatannya sangat kurang menguntungkan bagi siswa, tetapi bila ditinjau lebih jauh ternyata metode ini masih memiliki keuntungan, antara lain : 
  1. Dapat menampung kelas yang berjumlah besar 
  2. Bahan pelajaran atau keterangan dapat diberikan secara sistematis dengan penjelasan yang monoton. 
  3. Guru dapat diberikan tekanan pada hal-hal tertentu misalnya rumus atau konsep yang dianggap penting. 
  4. Dapat menutupi kekurangan karena ketidaktersediaan buku pelajaran atau alat-alat bantu sehingga tidak mengambat dilaksanakannya pelajaran.


Selain dari keuntungan dari model ini, ada beberapa kelemahan yang dapat diperhatikan antara lain :
  1. Pelajaran berjalan monoton sehingga membosankan dan membuat siswa pasif karena kurangnya kesempatan yang diberikan. 
  2. Siswa lebih terfokus membuat catatan. 
  3. Siswa akan lebih cepat lupa.
  4. Pengetahuan dan kemampuan siswa hanya sebatas pengetahuan yang diberikan oleh guru.

Ciri-ciri model pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut :
1.      Peserta didik ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif.
2.      Pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak.
3.      Perilaku dibangun atas proses kebiasaan.
4.      Kemampuan diperoleh dari latihan.
5.      Tujuan akhir adalah penguasaan materi pembelajaran.
6.      Tindakan atau perilaku individu didasarkan oleh faktor dari luar dirinya, misalnya individu/peserta didik tidak melakukan sesuatu disebabkan takut hukuman.
7.      Kebenaran yang dimiliki bersifat absolut dan final, oleh karena pengetahuan dikonstruksi oleh orang lain.
8.      Keberhasilan pembelajaran biasanya hanya di ukur dari tes.
9.      Peserta didik lebih banyak belajar secara individual dengan menerima, mencatat dan menghafal materi pelajaran.
10.  Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.
Hanya terjadi di dalam kelas.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar