Sebelum kita masuk ke aspek militer suku Maori dari New Zealand, mari kita telisik dulu sedikit latar belakang budaya suku ini.. Suku ini merupakan kumpulan petani dan pelaut yang mencapai New Zealand antara tahun 800 - 1300 dari Kepulauan Polynesia.. Meskipun mereka suku petani dan pelaut, peperangan sudah menjadi bagian dari budaya dan tradisi mereka. Desa2 mereka berbentuk benteng.. Mereka juga gemar melakukan perang kecil2an dengan desa tetangganya setiap tahun.. Ini membuat budaya warrior mereka sangat kental..
Seorang ksatria Maori sudah dilatih sejak kecil. Istilah prajurit kecil ini dalam bahasa Maori adalah "toa".. Kebiasaan perang maori yang sangat sering terjadi cukup mengagetkan para antropologis.. Orang maori trnyata gampang kesel sama tetangga.. Dalam adat Maori, perang merupakan hal yg dibenarkan jika tujuanny adlh balas dendam (utu) atas penghinaan atau penganiayaan kepala suku.
Perang juga merupakan sesi inisiasi bagi para "toa".. Mereka diharuskan membuktikan diri masing2 di medan laga.. Toa yang sukses di medan laga biasanya akan mendapatkan kedudukan di masyarakat (society) mereka. Sekarang, saatnya masuk ke ritual perang mereka. Dalam membentuk satuan tempur (war party), pasukan Maori membentuk unit2 sejumlah 70-140 orang. 70 org sendiri membentuk satu warband..
Warband ini biasanya harus mampu memenuhi satu War Canoe yang menjadi mode transportasi umum di New Zealand.. Sebelum bertempur, Prajurit Maori harus melakukan beberapa ritual, termasuk penyiksaan diri, mati raga, dan pantangan makanan..
Pola serangan Warband Maori sendiri biasanya berbentuk ambush dan surprise attack, namun tak jarang pula mereka berhadapan scr terbuka..
Warband ini biasanya harus mampu memenuhi satu War Canoe yang menjadi mode transportasi umum di New Zealand.. Sebelum bertempur, Prajurit Maori harus melakukan beberapa ritual, termasuk penyiksaan diri, mati raga, dan pantangan makanan..
Pola serangan Warband Maori sendiri biasanya berbentuk ambush dan surprise attack, namun tak jarang pula mereka berhadapan scr terbuka..
Jika terjadi pertempuran terbuka, sebelum bertempur mereka biasanya rajin melakukan tarian perang yang disebut "Haka".. "Haka" ini merupakan kombinasi dari nyanyian perang (war chant), gestur agresif, serta tato tubuh yg mengitimidasi musuh..
Para Prajurit Maori terkadang telanjang dalam bertempur, tapi tdk sedikit jg yg memakai sabuk di sekeliling pinggulnya.. Dalam pertempuran, Prajurit Maori terkenal menggunakan tombak kayu dan gada kayu.. Senjata mereka tidak ada yang memakai besi..
Pic: sekelompok prajurit Maori yang hendak melakukan Haka Dance..
Para Prajurit Maori terkadang telanjang dalam bertempur, tapi tdk sedikit jg yg memakai sabuk di sekeliling pinggulnya.. Dalam pertempuran, Prajurit Maori terkenal menggunakan tombak kayu dan gada kayu.. Senjata mereka tidak ada yang memakai besi..
Tombak dan gada kayu mereka biasanya dipertajam tdk dengan besi, tetapi dengan batu, karang, tulang2an hewan, atau cangkang.. Meskipun terdapat ritual2 yang biasanya membatasi korban jiwa, pertempuran a la Maori terkenal sangat brutal dan mematikan.. Biasany ketika pihak musuh kabur, prajurit Maori yg terlincah akan mengejar mrk dan membantai mrk satu per satu dgn tombak tanpa henti.. Prajurit yg terluka di medan perang biasanya diurus oleh prajurit yg krg lincah. Biasany, mrk yg terluka dibantai dgn gada dan kapak..
Konsep ambush mereka pun sejenis: yang di-ambush harus dibunuh sampai orang terakhir sekalipun.. Setelah menang, beberapa musuh yang mati akan dimakan, sebagai bagian dari ritual kepercayaan mereka; bukan untuk nilai nutrisinya..
Kepala pasukan yang kalah akan diawetkan dan dipamerkan di desa sebagai bukti kemenangan mereka.. Azas No Quarter yg diterapkan ini merupakan imbas dr perang balas dendam (utu). Mrk harus membunuh semua agar musuh tdk bs balas dendam. Biasanya, pembantaian ini bisa dicegah jika suku tsb memiliki persiapan bertahan yg baik. Pertahanan ini disebut "Pa" dalam bahasa Maori. Pa biasa dibangun diatas bukit, dilengkapi dgn palisade, parit, dan tanggul tanah..
Kepala pasukan yang kalah akan diawetkan dan dipamerkan di desa sebagai bukti kemenangan mereka.. Azas No Quarter yg diterapkan ini merupakan imbas dr perang balas dendam (utu). Mrk harus membunuh semua agar musuh tdk bs balas dendam. Biasanya, pembantaian ini bisa dicegah jika suku tsb memiliki persiapan bertahan yg baik. Pertahanan ini disebut "Pa" dalam bahasa Maori. Pa biasa dibangun diatas bukit, dilengkapi dgn palisade, parit, dan tanggul tanah..
Selain itu, di dalam Pa, pasukan Maori biasanya membuat gudang makanan agar dpt bertahan dlm pengepungan.. Saat pertahanan dibongkar, pasukan Maori biasanya mjd lebih sulit untuk dilawan, bahkan oleh lawan yg jelas2 lebih kuat.. Pic: War Canoe atau yg lebih dikenal dgn istilah "Waka Taua" dlm bahasa Maori:
Pada tahun 1800, pasukan Maori mulai menjalin kontak dengan bangsa Eropa dalam bentuk nelayan, pemburu paus, dan pedagang yg singgah..
Kedatangan Bangsa Eropa ini mendatangkan pula senapan musket yang menarik hati Ksatria Maori, meskipun musket saat itu sgt tdk efektif.. Pada tahun 1807, Suku Nga Puhi merupakan suku pertama yang memakai Musket melawan pasukan Ngati Whatua yg memakai senjata tradisional.. Dengan cepat, suku2 yg memakai musket mulai menancapkan kukunya di New Zealand.. Mrk mjd suku2 yg dominan dibanding suku2 lain..
Orang Maori adlh org2 yg ambisius dan terbuka dgn perubahan. Mereka mau memperdagangkan hasil bumi dgn senapan, dan mrk tdk menolak itu. Salah satu aset yg sering mrk jual adlh musuh2 mrk yg tertangkap kpd bangsa Eropa.. Tawanan perang ini tak jarang berakhir sbg budak..
Salah satu orang Maori yang sangat terbuka adalah Hongi Hika, seorang kepala suku yang mengunjungi King George IV pada thn 1820.. Tujuan Hongi Hika ini sendiri jelas: mempelajari teknologi militer di Inggris dan menjalin kerja sama dgn kerajaan Inggris.. Pada tahun 1810an - 1830an, Bangsa Maori bertempur dalam peperangan yg dikenal dgn Musket Wars.. Musket Wars ini sebenarnya sama dengan konflik antar suku lainnya.. Bedanya, jumlah kombatan dan petempur di perang ini jauh lebih besar
Salah satu orang Maori yang sangat terbuka adalah Hongi Hika, seorang kepala suku yang mengunjungi King George IV pada thn 1820.. Tujuan Hongi Hika ini sendiri jelas: mempelajari teknologi militer di Inggris dan menjalin kerja sama dgn kerajaan Inggris.. Pada tahun 1810an - 1830an, Bangsa Maori bertempur dalam peperangan yg dikenal dgn Musket Wars.. Musket Wars ini sebenarnya sama dengan konflik antar suku lainnya.. Bedanya, jumlah kombatan dan petempur di perang ini jauh lebih besar
Mereka juga jauh lebih mematikan karena kini mereka memakai musket yang jauh lebih membunuh.. Peperangan ini dipimpin langsung oleh Hongi Hika, kepala suku Nga Puhi.. Jumlah pasukan mereka saat itu 800-900 org..
Pasukan ini merupakan pasukan yang memimpin ekspedisi jarak jauh dalam menjalankan penyerbuannya (raiding parties).. Strategi besar Nga Puhi bukannya tnp tantangan. Tercatat ada 2 suku yg sukses meniru gaya Nga Puhi. Mrk adlh Ngati Toa dan Te Rauparaha. Pd thn 1830an, Musket War berakhir dgn dominasi ketiga suku ini.. Suku2 lain yg lebih lemah tlh habis dibantai, diperbudak, atau diusir.
Tercatat pula bahwa sekitar 20.000 Prajurit Maori tewas selama 20 tahun pertempuran ini.. 20% dari seluruh populasi New Zealand wkt itu. Pada tahun 1840, Orang Maori mengalami tantangan baru: pasukan Inggris masuk ke New Zealand sbg hasil dr Traktat Waitangi yg legendaris. Dalam kurun waktu 5 tahun saja, pasukan Inggris mulai merasakan perlawanan dari Prajurit Maori.. Mererka menentang kekuasaan Inggris..
Tercatat pula bahwa sekitar 20.000 Prajurit Maori tewas selama 20 tahun pertempuran ini.. 20% dari seluruh populasi New Zealand wkt itu. Pada tahun 1840, Orang Maori mengalami tantangan baru: pasukan Inggris masuk ke New Zealand sbg hasil dr Traktat Waitangi yg legendaris. Dalam kurun waktu 5 tahun saja, pasukan Inggris mulai merasakan perlawanan dari Prajurit Maori.. Mererka menentang kekuasaan Inggris..
Selain itu, mereka jg melawan para pebisnis Eropa yg seenaknya mencaplok daerah mereka.. Perlawanan ini cukup kuat.. Thn 1858, Maori King Movement berusaha mempersatukan berbagai suku agar bersama2 melawan Inggris.. Meskipun demikian, Inggris tdk sendirian.. Mrk dibantu oleh org2 Maori yg bekerja untuk pihak Inggris.. Org2 ini disebut Kupapa.. Pasukan Inggris unggul hanya pada jumlah pasukan (kombinasi tentara Inggris, militia, dan Kupapa) dan amunisi yg lebih baik..
Namun, bangsa Maori tdk dpt dianggap remeh.. Mrk merupakan lawan terkuat Inggris di koloninya.. Bangsa Maori trnyt cepat beradaptasi menjadi pasukan Gerilya. Mereka dikenal sebagai pasukan gerilya yang ambushnya cukup mengerikan.. Selain pasukan, Bangsa Maori jg hebat dalam mengubah Pa mereka untuk keperluan pertempuran modern. Mrk membuat Pa yg dikelilingi oleh sistem tanggul yg rumit n palisades, dibangun agar pasukan musket memiliki field of fire yg efektif.
Bangsa Maori jg sudah mampu membangun bunker2 dalam sbg tempat perlindungan dari tembakan artileri bangsa Inggris.. Kesukaan pasukan Maori adalah mengumpan pasukan Inggris untuk dtg mengepung Pa ini.. Setelah membunuh bnyk, Pa biasanya ditinggalkan.. Keunggulan sistem ini ditunjukkan pd pasukan Inggris di Tauranga, April 1864. Saat itu, 250 prajurit Maori melawan 1700 pasukan Inggris. Pasukan Inggris tdk hanya dilengkapi musket.. Mrk jg dilengkapi mortir, howitzer, dan meriam Armstrong.. Inggris dipimpin Gen. Cameron.. Artileri pasukan Cameron kemudian berhasil merontokkan palisades Pa, namun pasukan Inggris banyak yg tewas ketika menyerbu Pa tsb..
Pada pertempuran Gate Pa, Tauranga tsb, pasukan Inggris harus kehilangan 111 org, sedangkan pasukan Maori hanya 25 org saja.. Kekalahan Inggris terus berlanjut pada thn 1860 saat mereka melawan Titokowaru.. Strateginya sama: mengandalkan Pa.. Meskipun menang berturut2, Titokowaru akhirnya bubar dgn sendirinya, most likely akibat konflik internal..
Dari sini, bisa kita lihat bahwa pasukan Maori mampu mengimbangi pasukan Eropa dalam bertempur.. Namun, mrk gagal dalam mengimbangi kemampuan ekonomi jangka panjang pasukan Eropa.. Dan jumlah korban tewas selama pertempuran melawan Inggris ini: hanya 2000 Maori dan 750 Inggris.. Lamanya? 20 tahun juga..
Namun, bangsa Maori tdk dpt dianggap remeh.. Mrk merupakan lawan terkuat Inggris di koloninya.. Bangsa Maori trnyt cepat beradaptasi menjadi pasukan Gerilya. Mereka dikenal sebagai pasukan gerilya yang ambushnya cukup mengerikan.. Selain pasukan, Bangsa Maori jg hebat dalam mengubah Pa mereka untuk keperluan pertempuran modern. Mrk membuat Pa yg dikelilingi oleh sistem tanggul yg rumit n palisades, dibangun agar pasukan musket memiliki field of fire yg efektif.
Bangsa Maori jg sudah mampu membangun bunker2 dalam sbg tempat perlindungan dari tembakan artileri bangsa Inggris.. Kesukaan pasukan Maori adalah mengumpan pasukan Inggris untuk dtg mengepung Pa ini.. Setelah membunuh bnyk, Pa biasanya ditinggalkan.. Keunggulan sistem ini ditunjukkan pd pasukan Inggris di Tauranga, April 1864. Saat itu, 250 prajurit Maori melawan 1700 pasukan Inggris. Pasukan Inggris tdk hanya dilengkapi musket.. Mrk jg dilengkapi mortir, howitzer, dan meriam Armstrong.. Inggris dipimpin Gen. Cameron.. Artileri pasukan Cameron kemudian berhasil merontokkan palisades Pa, namun pasukan Inggris banyak yg tewas ketika menyerbu Pa tsb..
Pada pertempuran Gate Pa, Tauranga tsb, pasukan Inggris harus kehilangan 111 org, sedangkan pasukan Maori hanya 25 org saja.. Kekalahan Inggris terus berlanjut pada thn 1860 saat mereka melawan Titokowaru.. Strateginya sama: mengandalkan Pa.. Meskipun menang berturut2, Titokowaru akhirnya bubar dgn sendirinya, most likely akibat konflik internal..
Dari sini, bisa kita lihat bahwa pasukan Maori mampu mengimbangi pasukan Eropa dalam bertempur.. Namun, mrk gagal dalam mengimbangi kemampuan ekonomi jangka panjang pasukan Eropa.. Dan jumlah korban tewas selama pertempuran melawan Inggris ini: hanya 2000 Maori dan 750 Inggris.. Lamanya? 20 tahun juga..
Pic: pasukan Maori modern dgn Taihaha (tombak) dan Wahaika (kapak) di perutnya:
Pic: Toki Pou Tangata, senjata sejenis kapak dgn blade dr batu giok.
Pic: Mere (dibaca Meri), gada khusus untuk memenggal kepala musuh yang terluka/tewas.
Pic: Wahaika, khusus untuk mengambil senjata musuh. Wahaika ini dibuat khusus dari Giok.
Pic: Tewhatewha, kapak panjang sebesar 175cm lebih. Hanya pasukan khusus atau kepala suku yg berhak memakainya.
Pic: Patu, sama sifatnya dengan Mere. Dipercaya sbg warisan Tanemahuta, dewa hutan dan Tumatauenga, dewa perang.
Pic: Contoh Pa yang Terletak di ujung tanjung. Pertahanan yang sangat berlapis.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar