Kelenjar Anak Gondok

Bookmark and Share


  1. Kelenjar Anak Gondok (Parathyroidea)
Menghasilkan parathormon atau paratireksin yang mengatur metabolisme zat kapur dan mengendalikan jumlah zat kapur dalam darah dan tulang.
Hipoparatiroidisme atau hiposekresi hormon paratiroksin menyebabkan terjadinya kekurangan zat kapur (kalsium) di dalam darah atau hipokalsomia berakibat tetapi dengan gejala khas kejang khusus pada tangan dan kaki.
Hiperparatiroidisme atau hipersekresi paratiroksi menyebabkan keseimbangan distribusi kalsium terganggu dimana kalsium dikeluarkan dari tulang masuk ke dalam darah sehingga tulang melunak atau keropos yang dikenal sebagai osseitis fibrosa sistika karena terbentuk kista dalam tulang.
Kalsium dikeluarkan ginajal mengendap di ginjal menjadi batu ginjal.
  1. Kelenjar Kacangan (Thymus)
Terletak pada rongga dada melekat di belakang tulang dada warnanya kemerahan dan terdiri atas dua kubus.
Pada bayi yang baru sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram dan ukurannya bertambah dan pada masa remaja 30 – 40 gram dan kemudian akan mengerut kemblai. Fungsinya belum diketahui dengan jelas, tetapi diperkirakan ada sangkut pautnya dengan produksi antibodi.
  1. Kelenjar Anak Ginjal (Supranenalis)
a.       Bagian sumsum/dalam (medulla), menghasilkan hormon Adrenalia dan Noradlenalin. Hormon Adrenalia membantu metabolisme karbohidrat dengan mengubah glinogen menjadi glukosa, sedangkan hormon noradrenalin menaikkan tekanan darah dengan jalan merangsang serabut otot dinding pembuluh darah berkontraksi. Pada Insufisiensi Adrenal (Penyakit Addison) pasien menjadi kurus dan nampak sakit serta makin lemah, terutama karena tidak adanya hormon kortisol, sedangkan ginjal, gagal menyimpan natrium, karena mengeluarkan natrium dalam jumlah yang terlampau besar. Penyakit ini dapat diobat dengan pemberian Kortilason.                                  
  1. Pulau-Pulau Langerhans di Pankreas
Bagian dari pankreas yang menghasilkan hormon merupakan kelompok sel yang disebut pulau Langerhans.
Hormon yang dihasilkan insulin yang berpengaruh dalam metabolisme karbohidrat yaitu mengubah glukosa darah menjadi glikogen, dimana glikogen ini disimpan di otot sebagai cadangan makanan/energi.

Kadar glukosa darah yang normal adalah 0,1 %.
Andrenalin bekerja sama dengan insulin mengatur kadar gula (glukosa) di dalam darah agar tetap 0,1 %.
Sebenarnya insulin dihasilkan oleh sel-sel beta (ß) dari pulau-pulau Langerhans, sedangkan sel-sel alfa (α) menghasilkan hormon glukogen yang merupakan anta-gonis dari insulin.

Defisiensi Insulin mengakibatkan hiperglikemia yaitu kadar gula dengan yang tinggi, turunnya berat badan lelah dan poliuria (sering buan gair kecil/kencing), diserta rasa haus, lapar, kulit mulut dan lidah terasa kering, kecepatan bernafas bertambah.
Kelebihan insulin berakibat kebalikannya yaitu hipoglikemia yaitu k adar gula darah rendah misalnya karena tidak makan setelah disuntik insulin sehingga kelebihan insulin dalam berakibat kena hiperglikemia.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar