Indometasin merupakan obat antiinflamasi non-steroid (AINS) yang juga mempunyai efek antipiretik dan analgesia.
Indometasin merupakan penghamabat sintesis prostaglandin yang kuatsecara in vitro. Secara in vivo, kadarnya yang tercapai selama terapi juga menunjukkan adanya efek ini. Disebabkan efek penghambatan sintesis prostaglandin ini, mekanisme kerjanya mungkin disebabkan oleh penurunan prostaglandin di jaringan perifer. Indometasin terbukti merupakan obat anti-inflamasi yang efektif, yang sesuai untuk penggunaan jangka panjang (Purwanto, 2008).
Indometasin dengan nama kimia asam 1-(p-klorobenzoil)-5-metoksi-2-metil-indola-3-asetat, memiliki rumus molekul C19H16CINO4 dengan berat molekul 357,79.
Indometasin berbentuk serbuk hablur, polimorf, berwarna kuning pucat hingga kuning kecoklatan, tidak berbau atau hampir tidak berbau. Peka terhadap cahaya, meleleh pada suhu lebih kurang 162. Indometasin praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, kloroform, dan dalam eter (Depkes RI, 1995).
Indometasin sebagai antiinflamasi, obat AINS lebih paten dari pada aspirin. Indometasin lebih efektif menanggulangi peradangan dari pada aspirin atau AINS lainnya (Mycek, 2001).
Indometasin cepat dan hampir sempurna diabsorbsi dari saluran cerna bagian atas setelah pemberian per-oral. Dimetabolisme oleh hati. Diekskresikan ke dalam empedu dan urine dalam bentuk tidak berubah dan dalam bentuk metabolit (Mycek, 2001).
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar