Alkaloid mencakup senyawa yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid sering kali beracun bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tanpa warna, kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang berupa cairan (misalnya nikotiana) pada suhu kamar (Harborne, 1987).
Alkaloida dapat dibagi menjadi dua golongan berdasarkan letak atom nitrogen yaitu :
- Golongan Non Hetrosiklik, disebut juga Protoalkaloida, yaitu Alkaloida yang mana atom N-nya berada pada rantai samping yang alifatis. Contohnya : Efedrin, Yang terdapat pada Ephedra distachia.
- Golongan Heterosiklik, yakni atom N-nya terdapat dalam cincin heterosiklik yang dibagi kedalam 12 golongan berdasarkan struktur cincicnnya yaitu :
1. Alkaloida golongan Pirol dan Pirolidin yang mengandung inti Pirol dan Pirolidin dalam struktur kimianya. Contohnya : Higrin pada tumbuhan Erythroxylon cocadan strakhridin pada tumbuhan stachys tuberifera.
Gambar 1. Struktur Pirol dan Pirolidin .
2. Alkaloida golongan Pirolizidin, yaitu alkaloida dengan inti Pirolizidin dalam struktur kiminya. Contohnya : Retroresin pada tumbuhan Clitoria retusa.
Gambar 2. Struktur Pirolizidin
3. Alkaloida golongan Piridin dan Piperidin, yaitu alkaloida yang mengandung inti Piridin dan Piperidin dalam struktur kiminya. Contoh : Koniin pada tumbuhan Conium maculatum dan Arekolin pada tumbuhan Areca catechu.
Gambar 3. Struktur Piridin dan Piperidin .
Gambar 4. Struktur Tropan.
5. Alkaloida golongan Kuinolizidin, yaitu alkaloida yang mengandung inti Kuinolizidin dalam struktur kimianya. Contoh : Sitidin pada tumbuhan Cyticus scoparius.
Gambar 5. Struktur Kuinolizidin.
6. Alkaloida golongan Aforfin, yaitu alkaloida yang mengandung inti Aporfin dalam struktur kimianya. Contoh : Boldin pada tumbuhan Peumus boldus.
Gambar 6. Struktur Aporfin.
7. Alkaloida golongan Isokuinolin, Yaitu alkaloida yang mengandung inti Isokuinolin dalam struktur kimianya. Contoh : Papaverin pada tumbuhan Papaverin somniferum.
Gambar 7. Struktur Isokuinolin.
8. Alkaloida golongan Kuinolin, yaitu alkaloida yang mengandung inti Kuinolin dalam struktur kimianya. Contoh : Cusparin pada tumbuhan Galipea officinali.
Gambar 8. Struktur Kuinolin
9. Alkaloida golongan Indol, yaitu alkaloida yang mengandung inti Indol dalam struktur kimianya. Contoh : Reserpin dalam Rauwolfia serpentin.
Gambar 9. Struktur Indol.
10. Alkaloida golongan Purin, yaitu alkoloida yang mengandung inti Purin dalam struktur kimianya. Contoh : Cafein pada tumbuhan Coffea Arabica.
Gambar 10. Struktur Purin.
11. Alkaloida golongan Steroida, yaitu alkoloida yang mengandung inti Steroida dalam struktur kimianya. Contoh : Solanidin dalam tumbuhan Solanum tuberosum
Gambar 11. Struktur Solanidin ( Trease, 1983 )
12. Alkaloida golongan Imidazol, yaitu alkaloida yang mengandung inti Imidazol dalam struktur kimianya. Contoh : Pilokarpin pada tumbuhan Pilocorpus
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar