a. Rematik Artikuler
Jenis reumatik artikuler yang paling seringrang dijumpai di masyarakat adalah osteoarthritis. Jenis ini ditandai dengan penepisan rawan sendi yang biasanya menyerang sendi tangan dan sendi besar lain yang menanggung berat badan. Penyebabnya bias umur yang sudah lanjut(lebih dari 60 tahun), menopause, genetic,kegemukan, penyakit metabolic, cedera sendi dan stress fisik, peradangan pada sendi, endapan pada rawan sendi, atau tulang yang memadat. Gejala yang muncul diantaranya nyeri sendi, gerak sendi terhambat, kaku sendi pada pagi hari, sendi berbunyi, sendi bengkak, aktivitas jalan terganggu, adanya peradangan, dan terjadi perubahan sendi (Adi Tersono Lukas, 2006).
Selain osteoartritis, jenis rematik artikuler lainnya adalah arthritis rheumatoid yang tergolong rematik paling ganas karena bisa merusak sendi dan organ tubuh lainnya. Penyebabnya adalah peradangan yang bersifat menahun yang menyebar keseluruh tubuh, terutama di persendian. Penderita rematik ini biasanya dikelompokkan menjadi tiga, yakni hanya sekali mengalami serangan, mengalami serangan sepanjang hidup dan serangan secara progresif. Umumnya, permpuan lebih sering menderita arthritis rheumatoid dari pada laki-laki dengan perbandingan 3:1. Secara spesifik penyebabnya adalah keturunan, lingkungan, pengaruh hormon seks, infeksi, dan usia lanjut. Seperti gejala umum rematik, arthritis rheumatoid juga sering timbul rasa nyeri, kaku pada pagi hari, serta kedudukan sendi yang tidak stabil dan pemukaannya tidak rata.
Untuk memastikannya, menderita arthritis rheumatoid atau tidak harus memenuhi beberapa criteria berdasarkan diagnosis American Rheumatism Association (ARA) Sebagai berikut :
1.Terdapat Kristal MSU (monosodium urat) di dalam cairan sendi.
2. Terdapat Kristal MSU di dalam tofus.
3. Terdapat 6 kriteria dibawah ini :
- Terjadi infeksi maksimal pada hari pertama gejala atau ketika serangan datang.
- Terjadi serangan arthritis akut lebih dari 1 kali.
- Merupakan arthritis menoartituler, yaitu hanya terjadi di satu sisi persendian.
- Sendi yang terserang berwarna kemerahan.
- Pembengkakan dan sakit sendi di sendi pangkal ibu jari kaki.
- Serangan nyeri di salah satu sendi mata kaki (Adi Tersono Lukas, 2006).
Jenis rematik non artikuler cukup banyak. Berikut beberapa diantaranya :
- Fibrosistis. Jenis ini sering terjadi akibat adanya peradangan di jaringan ikat, terutama pada batang tubuh dan anggota gerak. Biasanya ditandai dengan gejala rasa nyeri dan kaku lebih dari satu sendi, terutama pada pagi hari.
- Tendonitis dan Tenosinovitis. Terjadi akibat peradangan pada tendon dan sarung tendon gara-gara aktivitas yang melebihi kapasitas.
- Entesopati. Terjadi akibat peradangan yang menyerang tempat melekatnya tendon dan ligamen di tulang karena aktivitas yang berlebihan.
- Bursitis, yakni peradangan yang terjadi di bagian bursa yang terletak ditempat pelekatan tendon atau otot tulang dengan gejala berupa pembengkakan, rasa panas, kulit berwarna merah, dan terjadi nyeri local.
- Back pain. Jenis ini berkaitan dengan proses degenerative diskus invertebralis, pertambahan usia, dan pekerjaan fisik yang berat, kadang-kadang juga berkaitan dengan sikap atau postur tubuh yang salah saat berjalan.
- Nyeri pinggang yang biasanya mengenai tulang belakang, otot, dan saraf juga merupakan sebagian dari rematik non-artikuler.
<<--Previous Next-->>
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar