Pada wanita yang mengalami KET gejala yang terlihat menyerupai Appendiksitis dengan gejala antara lain : nyeri perut bagian bawah, amenore, perdarahan pervaginam, syok karena hipovolemi, pembesaran uterus, tumor dan rongga panggul, perubahan darah.(Rukiyah, 2010)
Menurut Mochtar, (1998) gejala ini bervariasi menurut waktu kapan penderita diperiksa sebelum waktu atau sesudah terjadinya ruptur:
a. Sebelum terganggu tanda-tanda hamil muda, sedikit sakit perut, rasa tidak enak pada perabaandan biasanya diagnosa sulit ditegakkan
b. Setelah terganggu (ruptur) rasa ssakit tiba-tiba pada sebelah perut, terjadi perdarahan, terjadi gejala akut abdomen sehingga diagnosa mudah ditegakkan.
c. Setelah ruptur, diagnosa lebih muda ditegakkan dengan adanya tanda-tanda akut abdomen dan perdarahan. Dalam pemeriksaan umumnya dilakukan di belakang rahim yang disebut pelvic mass.
Penanganan
a. Penderita KET harus dirawat inap di rumah sakit untuk penanggulangannya
b. Bila dalam keadaan syok segera perbaiki keadaan umum dengan pemberian cairan yang cukup
c. Setelah diagnosa KET jelas dan keadaan umum sudah membaik segera lakukan laparatomi guna menghilangkan sumber perdarahan
d. Sisa darah di keluarkan dan di bersihkan agar penyembuhan lebih cepat
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar