Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan pH terhadap penambahan sedikit asam atau basa. Peniadaan perubahan pH tersebut dikenal sebagai aksi dapar (Martin, 1990).
Bila kedalam air atau larutan natrium klorida ditambahkan sedikit asam atau basa kuat, pH larutan akan berubah. System semscam ini dikatakan tidak beraksi dapar (Martin, 1990).
Efek ion sejenis dan persamaan dapar untuk asam lemah dan garamnya. pH dari suatu larutan dapar dan perubahan pH larutan akibat penambahan asam atau basa dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dapar. Pernyataan ini berkembang dengan adanya pengaruh garam pada ionisasi asam lemah apabila garam dan asam mempunyai ion yang sejenis (Martin, 1990).
Persamaan dapar untuk basa lemah dan garamnya. Larutan dapar pada mulanya tidaklah dibuat dari basa lemah dan garamnya Karena mudahnya menguap dan ketidakstabilan basanya, juga karena pH basa tergantung pada harga pKw yang sering kali dipengaruhi oleh perubahan temperature. Namun demikian larutan obat seperti larutan efedrin basa dan efedrin HCl sering kali merupakan kombinasi basa dan garamnya (Martin, 1990).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan dapar. Penambahan larutan-larutan netral kedalam dapar mengubah pH larutan dengan berubahnya kekuatan ion. Penambahan air dengan jumlah cukup, jika tidak mengubah pH dapat mengakibatkan penyimpangan positif maupun negatif sekalipun kecil sekali, karena air selain bisa mengubah nilai koefisien keaktifan ia juga dapat bertindak sebagai basa lemah atau asam lemah. Bates mengatakan hal ini secara kuantitatif adalah istilah pengenceran, yaitu perubahan pH yang terjadi akibat pengenceran larutan dapar hingga menjadi ½ kali kekuatan mula-mula. Nilai pengenceran yang positif menunjukkan bahwa harga pH akan naik dengan adanya pengenceran sedang nilai pengenceran negatif menunjukkan bahwa nilai pH turun dengan adanya pengenceran dapar (Martin, 1990).
Temperatur juga berpengaruh terhadap larutan- lariutan dapar kolthoof dan tekelenburg menyatakan istilah koefien temperatur. pH dapar asetat dijumpai meningkat dengan naikknya temperatur dapar asam relatif kecil namun pH sebagian besar dapar basa ternyata berubah lebih menyolok; hal ini disebabkan adanya nilai kW dalam persamaan dapar basa yang dapat berubah mengikuti perubahan temperature. Bates menunjukkan beberapa dapar basa yang menunjukkan perubahan pH yang sangat kecil akibat perubahan temperatur dan dapat digunakan dalam trayek pada pH 7 sampai 9 (Martin, 1990).
Penting juga bagi kita untuk mengetahui bahwa larutan obat yang merupakan larutan elektrolit lemah juga dapat memperlihatkan kerja seperti larutan dapar. Larutan asam salisilat dalam dalam botol kaca lunak dipengaruhi oleh kebasaan gelas itu. Semula reaksi tersebut diduga akan menyebabkan nilai pH naik; tetapi ternyata ion natrium dari kaca lunak bersenyawa dengan ion salisilat membentuk natrium salisilat. Akibatnya larutan asam salisilat dan Natrium salisilat membentuk larutan dapar yang mencegah terjadinya perubahan pH. Aksi dapar semacam itu sebenarny terlalu lemah untuk menjegah terjadinya perubahan pH karena adanya CO2 dari udara dan kebasaan botolnya. Karena itulah dapar tambahan sering ditambahkan kelarutan obat untuk menjaga agar sitem tetap berada dalam trayek pH yang diiinginkan (Martin, 1990).
Larutan indikator dapat dikatakan sebagai suatu asam lemah atau basa lemah yang dapat bertindak sebagai dapar dan menghasilkan perubahan warna karena derajat disosiasinya berubah sesuai dengan perubahan pH (Martin, 1990).
Besarnya penahanan pH oleh dapar disebut kapasitas β atau efisiensi dapar, indeks dapar dan nilai dapar. Van Slyke memperkenalkan konsep kapasitas dapar dan mendefinisikannnya sebagai perbandingan pertambahan basa kuat atau asam dengan sedikit perubahan pH yang terjadi karena penambahan basa itu (Martin, 1990).
Kapasitas dapar tidak saja dipengaruhi perbandingan garam/basa tetapi juga dipengaruhi oleh konsentrasi total asam dan garamnya. Sistem dapar biologis in vivo. Darah selalu berada pada pH 7.4 hal ini disebabkan karena ada dapar primer dalam plasma dan dapar sekunder dalam eritrosit. Plasma terdiri dari asam karbonat atau bikarbonat dan garam natrium asam/basa dari asam fosfat yang berlaku sebagai dapar (Martin, 1990).
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar