Sulfonamida adalah kemoterapeutika bakteriostatis dengan spektrum luas di tahun 1950-an sampai dengan 1970-an banyak digunakan dengan sukses terhadap Gram positif maupun gram negative (Tjay dan Raharja,2010).
Efek samping dari Sulfonamida adalah kerusakan parah pada sel-sel darah yang berupa antara lain agranulasitois dan anemia hemolitis, terutama pada penderita defisiensi glukosa-6-fosfodehidrogenase. Oleh karena itu, bila sulfa digunakan lebih dari dua minggu perlu dialkukan pemantauan darrah. Efek samping lainnya adalah alergi a.l urticaria, fotosensitasi adalah sindrom Stevens-Johnson, sejenis eritema multiform dengan resiko kematian tinggi terutama pada anak-anak . Selama terapi sebaiknya pasien jangan terlalu banyak terkena sinar matahari. Gangguan saluran cerna (mual,diarew,dsb) adakala juga terjadi. Bahaya kristaluria di dalam tubuli ginjal sering terjadi sulfa yang sukar larut dalam air seni asam, misalnya sulfadiazine dan turunanya. Risiko kristalisasi ini sangat diperkecil dengan menggunakan trisulfa, pemberian zat alkali (natriumbikarbonat) untuk melarutkan senyawa asetil tersebut atau minum banyak air (Tjay dan Raharja,2010).
Derivat pirimidin ini (1947), bersama sulfametoksazol dan sulfafurazol memiliki kegiatan atas dasar mg yang terkuat dari semua sulfa. Resorpsinya dari usus agak lambat sehingga sebagian obat bisa mencapai usus besar. Oleh karena itu sulfadiazin berkhasiat terhadap disentri basiler, bahkan lebih efektif dibandingkan dengan kloramfenikol dan tetrasiklin. PP-nya paling rendah, rata-rata 40%, maka kadar obat dalam cairan tubuh paling tinggi dan sering kali digunakan pada meningitis. Kombinasi dengan primetamin digunakan terhadap infeksi dengan Toxoplasma gondii (toxoplasmosis). Plasma t-1/2-nya 10 jam. Sulfadiazin merupakan obat pilihan kedua untuk infeksi saluran kemih. Daya larutnya dalam kemih agak buruk (sering menyebabkan kristaluria) sehingga perlu diberikan natrimbikarbonat 3 kali sehari 3-4 g dan minum air k.l 1,5 liter sehari. Dosis : permulaan 2-4 g, kemudian 4-6 dd 1 g ( Tjay dan Rahardja, 2010).
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar